Productivity

6 Alasan Mengapa Strategi Email Marketing Anda Tidak Efektif

Strategi email marketing adalah salah satu cara terbaik untuk menjangkau customer di era internet sekarang ini.

Namun, seiring waktu, customer telah terbiasa dengan penyaringan melalui puluhan pesan email untuk menemukan orang-orang yang menarik bagi mereka.

Ketika dikombinasikan dengan spam filter dan folder Promosi Gmail, marketer menghadapi tantangan besar dalam mencapai customer.

Jika Anda masih meluncurkan campaign email masal tanpa penyempurnaan strategi, Anda mungkin melihat hasil yang mengecewakan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa strategi email marketing Anda tidak bekerja efektif.

1. Anda Tidak Tahu Customer Anda.

Jika Anda asal mengirim email ke semua list Anda tidak lagi cukup untuk memenangkan hati customer Anda.

Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk mempelajari lebih lanjut tentang customer Anda.

Itulah mengapa email automation sangat penting dalam strategi email marketing. Anda harus menggunakan tool email automation.

Salah satunya adalah GetResponse, tool yang memungkinkan Anda memantau bagaimana customer berinteraksi dengan email Anda.

GetResponse

Dengan membuat catatan perilaku seperti email terbuka, klik dan berhenti berlangganan, Anda dapat mengenal customer Anda sendiri yang lebih baik.

Ada juga berbagai tool untuk email automation bisnis Anda. Anda bisa mencari tahu tool email automation atau autoresponder terbaik untuk bisnis Anda pada artikel ini >>> Memilih Tool Email AutoResponder Terbaik yang Cocok dengan Bisnis Anda

2. Email Anda Tidak Personal

Hari ini marketer yang sukses menggunakan segmentasi dan retargeting untuk mengumpulkan informasi tentang customer untuk pesan email yang lebih personal.

Salah satu customer Anda yang telah membeli produk tertentu sebelumnya, ia mungkin tertarik pada produk serupa yang Anda launching bulan ini.

Untuk mencapai hal ini, Anda memerlukan tool autoresponder untuk strategi retargeting email Anda.

Selain itu Anda juga memerlukan copywriting yang lebih terkesan personal dengan para subscriber Anda.

Anda bisa melihat contohnya berikut ini.

personal email

3. Subject Email Anda

Dengan begitu banyak pesan email yang masuk setiap hari, customer sering menelusuri inbox mereka untuk menemukan hal-hal menarik.

Hal ini terutama berlaku sekarang bahwa customer Anda lebih mungkin untuk  membaca email Anda pada smartphone atau tablet daripada membacanya lewat komputer.

Subject email Anda dapat menjadi hal yang sangat penting, hanya memasukkan nama customer Anda tidak akan cukup.

Anda harus menarik perhatian dengan subject email Anda, apakah menggunakan sedikit humor dan menyenangkan atau termasuk sesuatu yang memenuhi tuntutan customer.

Misalnya, Anda bisa membuat subject email berbentuk pertanyaan.

Masih Perlu Bantuan FIX

 

Melalui subject email “Apakah Anda Masih Membutuhkan Bantuan? Apa yang Bisa Saya Bantu?” maka hal tersebut mampu mendorong pembaca untuk memberikan balasan dan menceritakan problemnya pada Anda.

4. Anda Tidak Memantau Hasilnya

Jika Anda tidak memperhatikan hasil campaign email Anda, Anda kehilangan kesempatan besar. Dengan setiap campaign email baru, Anda perlu memonitor email yang dibuka, click-through rates dan konversi.

Misalnya, Apakah email yang dikirim pada jam 10 pagi mendapatkan hasil yang lebih baik daripada yang dikirim jam 12 siang? Apakah satu baris subject email membuat lebih banyak konversi daripada yang lain?

Anda bisa melakukan pengujian atau tes A / B pada campaign email untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna menjadi lebih sukses pada campaign selanjutnya.

Tool yang bisa digunakan seperti Optimizely atau VWO dapat membantu Anda dalam menjalankan tes campaign email Anda.

optimizely

Catat hasil tes tersebut dan pilih cara mana yang lebih banyak menghasilkan konversi.

5. Database Kontak Anda Tidak Update

Jika Anda tidak meninjau kembali data kontak email list Anda secara teratur, Anda mungkin sadar bahwa Anda gagal untuk mendapatkan profit atas investasi pada setiap campaign.

Ada customer yang mungkin sudah tidak menggunakan alamat email yang ada pada database kontak Anda.

Berinvestasi dalam tool lead generation yang secara otomatis akan memeriksa daftar Anda untuk informasi yang lama dan merekomendasikan update.

6. Terlalu Berlebihan

Salah satu kesalahan bisnis online yang dapat dilakukan adalah menyalahgunakan alamat email customer yang telah tersedia.

Jika Anda mengumpulkan alamat, gunakan untuk mengirim informasi yang dapat membuat customer tertarik, seperti kupon dan penawaran khusus.

Jika Anda membombardir informasi pada kontak Anda beberapa kali dalam seminggu dengan pesan yang terang-terangan, Anda mungkin akan menemukan orang-orang yang berebut  link unsubscribe.

Email marketing masih merupakan strategi yang bagus untuk menjangkau customer, tetapi karena perkembangan bisnis yang menjadi lebih ketat, tekanan ada pada membuat pesan email yang bisa menarik customer untuk membacanya.

Dengan tool yang tepat, merk Anda dapat tetap kompetitif dan meningkatkan konversi pada setiap campaign.

Anda juga akan belajar lebih banyak tentang customer Anda dan dapat menggunakan informasi untuk mengembangkan campaign Anda di masa selanjutnya.

Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam tentang strategi email marketing, atau strategi digital marketing lainnya, Anda dapat bergabung bersama DigitalMarketer.id Labs. Dalam DigitalMarketer.id Labs, Anda akan mendapatkan berbagai strategi digital marketing dan support dari exclusive community yang membantu Anda mengembangkan bisnis Anda >>> Dapatkan strategi digital marketing lengkap dengn bergabung bersama DigitalMarketer.id Labs.

banner-FB-tanpa-link-CTA

 

Write A Comment