Perrnah anda terfikirkan bahwa sebuah kebutuhan anda setiap hari bisa anda jadikan sebuah peluang bisnis? Bagaimana bisa?
Setiap manusia memiliki kebutuhan masing-masing contohnya adalah makan. Kebutuhan ini bisa menjadi sebuah peluang bisnis anda. Memang bisnis kuliner bukanlah sesuatu hal yang baru di dunia bisnis.
Salah satu bisnis kuliner food and beverage (F&B) adalah pelayanan untuk pembelian makanan. Bayangkan anda tidak perlu lagi mengantri disebuah restoran kesayangan anda. Anda hanya perlu untuk membuka handphone lalu makanan pun datang. Itulah yang dimiliki oleh Go-Food.
Melihat hal ini, DMID Business Insight ingin membantu Anda bagaimana caranya memanfaatkan masalah untuk dijadikan peluang bisnis.
Acara DMID Business Insight kali ini menggandeng Evan Sebastian seorang head of project Go-Food untuk sharing cerita serta berbagi tips dalam memulai bisnis F&B.
Evan Sebastian menceritakan awal mula karirnya di Go-Jek. Berawal sebagai tim sales manager area Jakarta Selatan lalu berkembang hingga dipercaya memegang daerah yang lain seperti Depok, Tangerang, Serang dan Cilegon.
Evan sendiri merasa senang dengan job desk tersebut karena ia bisa mengembangkan sistem di daerah tersebut dan berhasil mendatangkan keuntungan untuk Go-Jek. Dengan Prestasi tersebut Evan diberikan posisi baru sebagai head of project Go-Food.
Menurut Evan F&B bukan hanya bisnis yang mementingkan keunikan bisnis tersebut, namun F&B adalah kebutuhan semua orang dan bisnis ini tidak akan pernah turun.
“F&B bukan hanya bisnis biasa yang setiap orang punya lalu bertanya apanih yang bikin keren, tapi balik lagi food is the needs. Ga ada orang yang ga makan” Kata Evan.
“Lalu bila ditanya kedepannya bagaimana ya F&B its never die” Lanjutnya.
Dalam sudut pandang bisnis, F&B memang akan seperti itu saja. Namun yang perlu kita lihat adalah perkembangan makanannya tersebut. F&B akan selalu maju seiring majunya variasi didalam presentasi jenis makanan tersebut.
Dengan kreatifitas sebuah makanan akan menjadi menarik ditambah lagi adanya perkembangan teknologi dibidang media yang membantu sebuah viral produk makanan tersebut. Nah hal tersebut yang membuat bisnis F&B berkembang pesat dan menguntungkan.
Hal itu yang menyebabkan Go-Food lahir. Selain itu factor terbentuknya Go-Food adalah sebuah imajinasi yang menggambarkan sistem Go-Food bekerja.
“Kami sedang duduk bersama lalu terlintas di pikiran, kayanya enak ya nongkrong-nongkrong gini tiba-tiba ada yang nganterin makanan. Nah itulah dasar dari sistem Go-Food”
Menurut Evan untuk menganalisis dunia F&B adalah tren yang sedang terjadi di masyarakat. Anda bisa menggunakan tren ini untuk membuat peluang bisnis baru. Lalu selanjutnya anda harus mementingkan taste dari makanan tersebut.
Karena menurut Evan bahwa dunia F&B bukan hanya sekedar tren tetapi juga sebuah kebutuhan yang sangat diperlukan oleh manusia dikarenakan makanan adalah kebutuhan primer.
Cara membuat mereka tertarik dengan membuat menarik seperti penambahan topping pada makanan tersebut. Menurut Evan “makanan sekarang bisa dibilang banyak yang menyiksa diri seperti makanan yang mengunakan varian pedas sebagai menunya dimana dengan penambahan level pedas sebagai hal yang menarik”
Cara mempresentasikan makanan juga menjadi salah satu point penting “apakah makanan tersebut bisa menggugah rasa lapar”, lalu cara makan makanan tersebut seperti “lebih memakan ini saat makanan sedang hangat”
Evan memberi tahu didalam bisnis makanan “orang – orang akan tertarik dengan hal – hal yang baru dan menarik, tetapi pasti akan ada kompetitor yang akan mengikuti hal tersebut, dan kalian harus terus berkreasi secara terus menerus”.
“ Go-food is not just delivery service for more than more”
Setelah mendengarkan sharing dari Evan, selanjutnya adalah sesi tanya jawab, pada sesi ini Evan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh audience.
Pertanyaan yang pertama adalah “jika produk kita sudah masuk ke go-food, apa yang jadi strength buat orang lihat produk kita sampai beli?”
Menurut Evan sendiri, dengan kita mendaftarkan di go-food maka produk kita akan lebih bisa dilihat oleh orang lain, mungkin dulu orang tidak aware tapi dengan adanya go-food orang jadi mengetahui, tapi bukan berarti dengan mendaftar di go-food semuanya menjadi tanggung jawab go-food, karena go-food hanya menjadi sarana untuk mempromosikan produk anda. Jadi untuk strategi marketing tetap menjadi tanggung jawab anda.
Namun dari go-food sendiri juga membantu untuk mempromosikan dengan cara notifikasi nearby, dengan begitu go-food memberitahukan beberapa pilihan makanan yang terdekat. Tapi kembali lagi bagaimana cara anda membuat produk anda menarik, misalnya dengan foto produknya, lalu pilihan menunya bagaimana, sehingga kemungkinan besar orang akan tertarik untuk membeli.
Pertanyaan selanjutnya adalah “standarisasi makanan yang mau join di go-food itu seperti apa?”
Menurut Evan selama makanan itu aman dikonsumsi dan tidak ada Batasan untuk makanan non halal, asalkan bukan makanan yang ekstream untuk dikonsumsi. Lalu selama masih ada orang yang berminat, makan tersebut masih bisa masuk ke go-food.
Jadi join ke dalam go-food sangatlah mudah dan standarisasi makanan untuk go-food tidak menyulitkan bagi yang ingin join ke go-food.
Apakah di go-food mempunyai fitur ads? Lalu cara membuat akun anda menjadi premium pada go food? market kompetitor seperti apa yang terjadi di go-food?
Nah untuk mengatui semua pertanyaan dan jawabannya, Anda bisa mendapatkannya dengan menonton video selengkapnya di group DMID
Atau klik gambar berikut ini
Nantikan DMID Business Insight berikutnya dengan pembicara lainnya yang sudah pasti akan semakin menarik untuk diikuti dan sampai jumpa!
Bagikan juga pengalaman Anda ke DMID dan pembaca lainnya yang berhubungan dengan topik ini dengan mengisi kolom komentar di bawah ini ya!
