Bagi Anda yang ingin memulai sebuah bisnis, menjadi reseller merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk Anda. Karena, modal awal untuk menjalankan bisnis ini sangat terjangkau dan Anda juga tidak perlu untuk menciptakan produk Anda sendiri. Apalagi di jaman sekarang ini, reseller sudah menjadi trend dengan memanfaatkan akses berjualan lewat internet.
Namun, kenyataannya banyak reseller yang belum memahami bagaimana cara untuk menjual produk kepada konsumen yang menyebabkan produk mereka menjadi kurang diminati dan tidak mendapatkan omset yang diinginkan.
Untuk itulah Anda perlu mengetahui masalah-masalah apa saja yang sering dialami oleh para reseller dalam menjalankannya bisnisnya agar Anda dapat mendapatkan omset yang diinginkan setiap bulannya.
1. Tidak mendapatkan pembinaan tentang produk yang dijual
Kebanyakkan dari reseller yang mengalami kesulitan dalam menjual produk adalah tidak mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang barang yang dijual. Sehingga, banyak dari reseller yang bingung bagaimana cara menawarkan produk tersebut kepada konsumen.
Bila Anda tidak mendapatkan pembinaan ataupun marketing kit seperti katalog produk untuk membantu penjualan, Anda bisa memilih produk yang benar-benar Anda sukai, pahami dan kuasai. Cara ini akan sangat membantu Anda saat menjelaskan dan menawarkan produk kepada konsumen.
2. Memasok produk terlalu banyak
Masalah berikutnya yang sering dihadapi oleh reseller adalah memasok produk terlalu banyak namun produk sebelumnya masih belum habis. Jika produk tidak terjual dengan cepat, maka artinya Anda harus menyimpan produk di dalam gudang untuk waktu yang lebih lama, ini bisa memungkinkan terjadinya kontaminasi, pembusukan dan kerusakan yang akhirnya akan membuat Anda mengalami kerugian.
Untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan tersebut, sebaiknya Anda menghindari memasok produk secara berlebihan. Anda harus bisa memprediksi jumlah permintaan pelanggan dan trend yang sedang terjadi, selain itu Anda juga perlu untuk memantau tingkat persediaan produk secara rutin, agar Anda dapat mengetahui berapa banyak jumlah produk yang harus dipesan.
3. Kurang menguasai media sosial untuk melakukan penjualan
Di era millenial dimana teknologi semakin maju, para reseller wajib menguasai media sosial. Karena, selain memberikan informasi, media sosial telah menjadi tempat berkembangnya banyak bisnis online, jadi Anda wajib untuk mengikuti dan menguasai media-media sosial yang sedang populer saat ini, seperti Youtube, Instagram, Facebook dan lain-lain. Lalu, dengan menguasai media sosial Anda bisa menjangkau target market yang lebih luas lagi.
4. Tidak menguasai teknik copywriting yang baik
Banyak reseller yang sudah memiliki produk berkualitas dengan konten yang kreatif di media sosial, namun mengapa tidak banyak orang yang tertarik untuk membelinya? Karena kebanyakkan dari mereka hanya asal posting foto/video produk saja tanpa ada kata-kata yang dapat membuat orang terhipnotis untuk membeli. Untuk itu Anda membutuhkan teknik copywriting agar orang-orang tertarik dengan produk yang Anda tawarkan.
5. Kurang memahami dan menguasai teknik closing
Banyak yang berminat dengan produk Anda setelah Anda posting di media sosial, tapi mengapa mereka hanya sampai tahap bertanya-tanya saja dan tidak jadi membeli? Sebagai reseller bila Anda ingin penjualan mengalami peningkatan, Anda wajib untuk mempelajari teknik closing.
Selain itu, Anda harus konsisten untuk melakukan promosi, meng-upload konten produk Anda sesuai dengan trend yang sedang terjadi. Lalu, jangan asal-asalan dalam menulis deskripsi mengenai produk, Anda bisa menggunakan teknik copywriting disini dan hashtag agar produk Anda mudah dicari oleh banyak orang. Dengan begitu, Anda bisa meningkatkan followers, sehingga orang-orang akan tertarik untuk membeli produk Anda.
Lalu pertanyaannya, dimana Anda dapat belajar strategi tentang digital marketing yang baik, menemukan produk yang bagus serta mendapatkan profit secara maksimal sebagai reseller?