Bagi pebisnis online yang memiliki website dan menerapkan strategi email marketing untuk mendapatkan data pengunjung web, kehilangan subscriber merupakan hal kecil yang dapat menjadi serius.
Mengapa demikian? Dengan kehilangan subscriber, berarti Anda juga kehilangan sebuah kesempatan untuk membuat calon customer mengambil semua penawaran Anda.
Jika hanya satu-dua orang saja yang berhenti tidak masalah, kalau sampai puluhan atau ratusan orang yang berhenti? Sudah pasti bisnis Anda masuk dalam kondisi darurat.
Lalu, apakah ada solusi untuk mengatasi hal tersebut?
Untungnya, lewat artikel ini Anda akan diajak untuk memahami mengapa orang berhenti dari daftar email Anda.
Bukan hanya itu, Anda juga akan mendapatkan titik terang untuk mengatasinya.
Mari kita mulai.
Table of Contents
Mengapa Orang Unsubscribe?
Ada dapat berbagai alasan mengapa orang meninggalkan sebuah daftar email.
Namun, berikut ini adalah 5 alasan paling umum mengapa orang-orang berhenti menjadi subscriber.
-
“Apa yang Saya Lakukan di Sini?”
Kelompok ini ada karena mereka mungkin tidak mendaftar melalui proses double opt-in. Nama dan email mereka terdapat pada daftar email yang diperjualbelikan.
Bisa juga karena Anda tidak konsisten untuk mempublikasikan newsletter Anda, mereka mungkin lupa tentang Anda.
Fungsi dari double opt-in adalah menegaskan bahwa pengguna internet benar-benar ingin bergabung menjadi email list.
Jika pengguna telah bergabung dan dikonfirmasi bahwa mereka telah terdaftar, maka mereka akan mendapat email sambutan dan newsletter dalam waktu singkat.
Berbeda dengan double opt-in. Jika Anda menggunakan single opt-in pada website, pengguna hanya perlu melakukan sekali pendaftaran nama serta email mereka. Tidak ada konfirmasi untuk menyatakan bahwa mereka telah terdaftar.
Anda dapat lebih lengkap mengetahui soal single dan double opt-in di >>> Mana yang Lebih Baik? Single atau Double Opt-in untuk Meningkatkan Bisnis Anda <<<
Daftar email yang diperjualbelikan umumnya memiliki banyak “area abu-abu”.
Mengapa disebut demikian? Karena akan menimbulkan keraguan, apakah mereka akan termasuk pada calon customer potensial atau tidak. Hal ini sangat berisiko.
Inkonsistensi adalah sesuatu yang perlu Anda tingkatkan. Seperti ide serta rencana, waktu schedule, dan kemudian benar-benar menindaklanjutinya.
Solusinya:
- Anda seperti melakukan pertaruhan dengan menggunakan double opt-in untuk email list Anda. Layak untuk dicoba.
- Mengatur jadwal penerbitan untuk newsletter Anda.
-
“Belum Memenuhi Harapan”
Kelompok ini terdiri dari orang-orang yang memiliki kesan yang salah terhadap konten newsletter Anda.
Mungkin standar mereka terlalu tinggi, seperti pertanyaan “Mengapa Anda tidak mempubliskasikan konten baru dengan tema spesial seperti untuk hari-hari besar setiap hari?”
Atau mereka salah membaca, seperti “Saya pikir, ini newsletter tentang A, ternyata B…”
Yang perlu Anda lakukan ada mengubah sesuatu. Mungkin newsletter Anda terlalu berantakan? Mungkin terlalu banyak action item? Formatnya buruk? Tidak mobile-friendly?
Tiga cara untuk membantu memperbaiki masalah ini dari belum memenuhi harapan:
- Split-test newsletter Anda.
- Membuat newsletter Anda mobile-friendly.
- Berikan contoh newsletter atau sebagian kecil konten pada formulir signup.
-
“Saya Tidak Sengaja”
Dalam kelompok ini orang-orang bisa melakukan 2 kemungkinan unsubscribe.
Pertama, mereka tidak sengaja mengklik “unsubscribe” atau kedua, mereka meneruskan email yang berisi newsletter Anda ke teman mereka yang kemudian mengklik “unsubscribe”.
Hasilnya sama, mereka tidak lagi menerima newsletter Anda. Hal itu tidak baik untuk bisnis Anda!
Jadi sama seperti Anda memiliki double opt-in, ada juga yang namanya “Confirmed Unsubscribe“
Fungsi confirmed unsubscribe email adalah sebagai cara mudah bagi pelanggan untuk resubscribe ke daftar Anda dalam hal mereka telah berhenti berlangganan secara tidak sengaja.
Solusi untuk masalah ini :
Mirip dengan grup yang pertama, Anda akan lebih bijaksana untuk mengaktifkan confirmed unsubscribe pada email list Anda.
-
“Terlalu Banyak Email!”
Sama seperti kelompok belum memenuhi harapan, orang dalam kelompok ini memiliki harapan yang salah dalam hal jumlah konten yang mereka terima, tetapi bukan pada tipe kontennya.
Mungkin mereka hanya ingin menerima email seminggu sekali atau mereka ingin mendapatkannya setiap beberapa hari.
Masalahnya bukan pada konten Anda. Tetapi lebih ke arah pengirimannya serta seberapa baik Anda dapat mengkomunikasikan jadwal publishing newsletter Anda.
Solusi untuk hal ini :
- Perjelas tentang seberapa sering Anda akan mengirimkan email.
- Segmentasikan list Anda berdasarkan frekuensi email yang diprioritaskan.
-
“Mungkin Nanti”
Ternyata ada kelompok orang yang benar-benar menghargai newsletter Anda. Tetapi saat ini mereka sedang tidak ingin atau tidak punya waktu untuk membacanya.
Bukan mengabaikan email Anda, mereka memilih untuk menjaga kotak masuk email mereka bersih.
Pertanyaannya adalah, bagaimana cara Anda menjaga orang-orang seperti ini? Bagaimana Anda dapat mempertahankan perhatian mereka tanpa mengganggunya?
Simple, jadilah lebih fleksibel untuk memberitahu mereka tentang newsletter Anda.
Berikan pilihan kepada mereka untuk mendapat newsletter bulanan yang menyoroti informasi terbaik dari setiap bulan.
Jika mereka sibuk, mereka mungkin akan mempertimbangkan pilihan ini dan bukan berarti sepenuhnya meninggalkan newsletter Anda.
Ketika mereka akan berhenti berlangganan, ajukan pertanyaan kepada mereka seperti, “Maukah Anda membantu kami memberi masukan agar dapat lebih baik lagi?” atau “Mengapa Anda berhenti berlangganan?”
Jika alasannya adalah “Saya tidak punya waktu untuk hal ini sekarang” kemudian coba Anda tawarkan kepada mereka newsletter bulanan.
Anda mungkin dapat menyimpan beberapa subscriber dengan cara ini.
Cara kedua untuk menjaga subscriber tipe ini adalah jadikan diri sebagai orang yang mengagumkan dalam bidang Anda.
Semakin Anda meningkatkan SEO, desain halaman, dan reputasi online, semakin besar kemungkinan untuk membuat jalan agar mereka kembali kepada Anda satu hari nanti.
Sebuah newsletter yang baik menjadi sesuatu hal yang kecil tanpa adanya website yang baik sebagai pondasinya.
Solusinya :
- Tawarkan Newsletter bulanan sebelum sepenuhnya mereka berhenti berlangganan.
- Tingkatkan SEO Anda dan konten untuk menjadi yang utama dalam bidang Anda sehingga subscriber Anda yang sebelumnya akan menemukan jalan kembali ke rumah satu hari nanti.
Sudah memahami? Sekarang terapkan!
Jika Anda membaca artikel ini sampai habis, selamat! Berarti wawasan Anda sudah semakin bertambah.
Dan kini saatnya Anda untuk menerapkan apa yang telah Anda pahami dari artikel ini.
Memahami alasan mengapa subscriber berhenti berlangganan dari email list Anda, dan segera menerapkan solusi adalah cara untuk menanggulangi krisis data calon customer yang akan bermanfaat untuk bisnis Anda ke depannya.
Selamat mencoba!
Bila Anda memiliki kesulitan atau cerita menarik dan ingin disampaikan, Digitalmarkerter.id akan sangat antusias jika Anda berbagi pengalaman Anda pada kolom di bawah ini.