Dalam digital marketing, strategi email marketing adalah salah satu strategi yang cukup ampuh dalam berinteraksi atau mengedukasi para audience atau mempromosikan produk bisnis online Anda.
Memang sosial media telah membawa traffic jika Anda mempunyai website. Namun, jika Anda jeli, email list Anda adalah database yang sangat berharga dalam bisnis online Anda.
Sayangnya, ada beberapa tantangan dengan memastikan email yang Anda kirimkan atau emai blast dapat menjangkau penerima.
Salah satu penyedia email nomor satu yaitu Google membuat semacam “organizer” dalam Gmail. Dalam Gmail, Anda akan melihat 3 kategori pada inbox email. Kategori tersebut adalah Utama (Primary), sosial (Social), dan Promosi (Promotion.
Terkadang email blast Anda akan masuk ke dalam kategori promosi dan akhirnya tidak dibaca oleh penerima karena algoritma Google. Ini adalah suatu tantangan bagi marketer untuk menerapkan strategi email marketingnya.
Salah satu jalan agar email Anda dibaca adalah email Anda kirimkan harus masuk di kategori utama dari Inbox penerima.
Ada beberapa strategi email marketing yang bisa Anda gunakan, untuk membuat email blast atau newsletter Anda masuk pada inbox utama Gmail penerima. Simak terus artikel berikut ini.
Table of Contents
Strategi Email Marketing: Tulis Nama Penerima Email
Anda bisa menuliskan dengan nama pertama mereka (penerima email Anda) menggunakan Merge Tool Tag sebagai strategi email marketing Anda.
Hal ini membuat kesan yang lebih personal, dan orang akan merasa lebih terhubung dengan Anda dan cerita atau value yang ditulis pada email Anda. Menuliskan nama pertama ini bisa secara otomatis jika Anda menggunakan tool email marketing seperti Mailchimp. Tool ini sangat bagus untuk pemula dan Anda bisa mulai menggunakannya dengan gratis.
Berikut ini adalah contoh email dari DigitalMarketer.id yang sering menuliskan nama pertama agar masuk dalam inbox utama Gmail. Mungkin ada beberapa yang tidak masuk, tapi trik ini bisa memasukkan email Anda sekitar 90% email ke dalam inbox penerima.
Menulis Email dengan bentuk Surat Traditional
Dalam strategi email marketing, sentuhan pribadi atau personal touch akan lebih banyak berhasil. Dengan tetap menjaga pesan Anda secara sederhana dan alami, hal itu akan membuat pembaca merasa seperti Anda menulis surat langsung kepada mereka. Hal ini juga dapat mengelabuhi algoritma Google. berikut adalah contoh email yang mempunyai kesan personal.
Anda bisa menulis email seperti bercerita atau storytelling. Anda juga bisa membaca tentang metode storytelling pada artikel berikut ini >>> 5 Cara Menggunakan Storytelling pada Sosial Media Marketing Anda
Mengurangi Penggunaan Image atau Foto
Hal ini cukup bertentangan dengan yang tengah menjadi tren pada Media sosial saat ini yaitu content visual.
Gmail memiliki aturan sendiri. Google melihat image atau gambar sebagai tanda sebuah promosi atau email spam. Jika email Anda tidak memiliki gambar, tingkat pembaca email tersebut akan bertambah.
Ini mungkin karena email yang tidak memiliki image tersebut masuk pada inbox utama dan lebih besar kemungkinannya dibaca oleh penerima email.
Inbox Promosi pada Gmail mempengaruhi semua orang, terutama karena cara lama untuk mengembangkan newsletter email bertentangan aturan Google saat ini.
Masukkan Sedikit Link
Inti dari sebuah email biasanya untuk mengarahkan Traffic ke website Anda, bukan? Jadi, hal yang bijaksana untuk dilakukan adalah menulis email eksklusif dan memberikan alasan yang tepat bagi pembaca, mengapa mereka harus mengklik link tersebut.
Buat semuanya terkesan alami dan halus tentu saja. Sekarang, Anda dapat menuliskan lebih dari 1 link pada email yang Anda kirimkan pada email list, tapi itu tidak menjamin email Anda akan bertahan dari filter Google tersebut.
Email dari Michael Hyatt di atas hampir tidak pernah masuk pada Inbox utama Gmail. Pda contoh di atas, Anda akan melihat 3 link pada bagian pertama dari email, dan beberapa email nya terdapat sekitar 20 link.
Hindari RSS
Hampir setiap RSS feed masuk pada inbox Promosi. Ini karena RSS adalah terkirim otomatis, Google dapat menduga bahwa itu tidak dikirim oleh seseorang yang nyata, sehingga tidak masuk dalam inbox utama Gmail. Jika Anda ingin lebih terhubung dengan customer atau Audience Anda, hindari penggunaan RSS feed.
Email yang pendek
Ini adalah tren baru pada strategi email marketing. Semakin panjang email Anda, semakin kecil kemungkinan untuk membuat email Anda masuk inbox utama Gmail.
Di atas adalah contoh yang bagus dari email yang singkat.
Jangan Langsung Menjual
Secara terang-terangan menjual produk atau jasa akan mengurangi kemungkinan email Anda masuk di Inbox utama Gmail. Tentu saja itu akan masuk dalam inbox promosi Gmail.
Email di atas adalah contohnya, setiap kali mereka mencoba untuk menjual sesuatu, selalu masuk di inbox promosi. Untuk itu, copywriting diperlukan agar Anda tidak terkesan terlalu ‘menjual’ pada email atau newsletter yang Anda kirimkan. Anda bisa simak artikel tentang copywriting ini sebagai referensi pembuatan konten email Anda>>> Rahasia Meningkatkan Profit Hingga Jutaan Rupiah Hanya dengan Bermodal Kata-Kata
Kesimpulan
Itulah beberapa strategi email marketing agar email yang Anda kirimkan bisa masuk pada inbox utama Gmail. Agar, kemungkinan untuk dibaca oleh penerima lebih besar sehingga maksud yang Anda ingin sampaikan bisa dilakukan. Misalnya, mengarahkan traffic ke website Anda, klik ke landing page, atau bahkan membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Tapi ingat, Anda perlu tahu mana audience mana yang sudah hot, masih warm atau cold traffic agar Anda tidak salah langkah dalam strategi email marketing maupun sales funnel Anda. Untuk mengetahui tentang hot, warm dan cold traffic, Anda bisa menyimak artikel berikut ini >>> Cara Mengubah Cold Traffic Menjadi Pembeli Aktif
Apakah Anda sudah mencoba beberapa trik di atas pada email marketing Anda? Beritahu pengalaman Anda pada DigitalMarketer.id pada kolom di bawah ini, agar bisa berbagi dengan pembaca yang lain.