Menggunakan gamification sebagai content marketing? Memangnya bisa?
Tapi tunggu sebentar, apa itu gamification? Bagaimana menghubungkannya dengan content marketing?
Mungkin banyak dari kita masih asing dengan gamification. Ringkasnya adalah gamification merupakan kata baru buatan.
Pada dasarnya, gamification merupakan penerapan mekanisme gaming untuk kegiatan non-gaming.
Konsep dalam gaming biasanya berupa hal-hal seperti poin, award, dan menang atau kalah.
Artikel kali ini akan membahas tentang bagaimana menggunakan gamification sebagai content marketing dan mengapa Anda harus mencobanya sebagai salah satu strategi marketing bisnis di 2017.
Mari segera kita bahas!
Table of Contents
Gamification dalam Konteks Content Marketing
Kita sudah membahas sedikit tentang pengertian gamification pada bagian awal artikel.
Yang perlu Anda ketahui lainnya adalah gamification sering digunakan dalam dunia training dan edukasi.
Contohnya, dalam perusahaan, tim HR mungkin akan menggunakannya untuk mengajarkan straff internal tentang kebijakan baru. Sedangkan dalam dunia edukasi, guru akan menggunakannya untuk mendorong siswanya dalam pembelajaran.
Anda juga bisa menggunakan gamification sebagai content marketing. Gamification dapat digunakan misalnya pada proses, konsep yang rumit, atau vocabulary industri.
Anda masih kebingungan? Misalnya begini, Anda menciptakan sebuah produk baru dan itu pasti bertujuan untuk mengubah industri bisnis.
Tapi, produk baru Anda pada awalnya sedikit rumit untuk digunakan dan dimengerti. Sebagai marketer, goal Anda adalah membuat orang-orang mengerti bagaimana produk Anda bekerja, apa yang bisa dilakukan oleh produk tersebut, dan pada akhirnya agar mereka membeli produk.
Kalau secara tradisional, Anda mungkin akan membuat outline bagaimana menggunakan produk dalam bentuk dukomen.
Bisa jadi Anda menciptakan pamphlet atau poster untuk menunjukkan kepada customer bagaimana cara kerja produk Anda, dari A sampai Z.
Tapi dengan gamification, Anda bisa menciptakan pengalaman dinamis serta membangun engagement dengan customer poensial Anda.
Bukan hanya itu saja, Anda juga dapat memasukkan elemen how-to dari pamphlet atau poster Anda untuk menyampaikan konsep.
Menggunakan Gamification sebagai Content Marketing di 2017? Masih Jamankah?
Bagi Anda yang mengikuti perkembangan dunia digital, Anda pasti tahu kalau gamification sempat menjadi tren beberapa tahun yang lalu.
Anda mungkin bertanya-tanya, “Memangnya masih bisa digunakan ya di tahun 2017?”
Jawabannya adalah Ya! Bisa!
Konten tetap merupakan bagian penting di dunia marketing. Berhubungan dengan hal itu, gamification menjadi cara yang jitu dalam menshare konten Anda.
Bentuk gamification ada beberapa macam, ada yang berupa images, motion graphic, game.
Sekedar info, gaming masih berada di moment puncaknya. Tahun 2015, pendapatan pada industri video game di US mencapai $23 milyar. Game kategori casual tetap populer.
Anda tahu game Angry Birds? sudah didownload lebih dari 1 milyar orang dan ada ratusan juta pengguna aktif bulanan.
Manusia adalah makhluk yang siap untuk berkompetisi. Orang akan selalu ingin bermain, bersaing, dan menang.
Jadi, walaupun tren dari gamification mungkin terdengar ketinggalan jaman, tapi nyatanya masih tetap relevan untuk 2017.
Benefit dan Risiko dari Gamification
Di luar Indonesia, banyak marketer yang tertarik menggunakan gamification sebagai content marketing. Mengapa? karena gamification membangkitkan insting manusia : berkompetisi.
Ada benefit utama dari gamification, yaitu :
Menjalin engagement dengan customer
Dengan upaya gamification, Anda bukan hanya menciptakan penyampaian pesan, tapi sebuah pengalaman kepada audiens.
Waktu yang dihabiskan pada website menjadi loyalty customer
Gamification bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa : waktu. Ini terkait dengan seberapa lama waktu yang dihabiskan orang-orang di web Anda.
Lebih tepatnya, ini adalah saat dimana customer dan calon customer Anda menjeda aktivitas mereka dan menyediakan waktu mereka selama beberapa menit / jam untuk memberikan perhatian lebih ke brand Anda.
Gamification yang bagus akan membangkitkan emosi, minat, dan menimbulkan kecintaan terhadap sebuah brand untuk jangka panjang.
Di samping benefit, ternyata konsep ini mempunyai risiko juga.
Marketer yang menggunakan gamification sebagai strategi harus menyadari hal ini ; kalau design gamenya buruk atau pada saat dijalankan tidak sesuai, maka mereka gagal untuk memberikan hasil yang diharapkan dan membawa konsekuensi serius bagi reputasi brand.
Untuk memastikan bahwa game yang dijalankan aman dan membawa efek nyata untuk content marketing, marketer harus hati-hati ketika :
- Mendesign game dan menyusun peraturan.
- Memberikan feedback secara real-time.
- Mengetahui pemain top.
- Membuat progress tracking secara transparan.
Gamification dalam Action
Sejauh ini, gamification mendapat apresiasi dengan membawa hasil yang bagus untuk brand yang kuat di seluruh dunia.
Berikut ini ada beberapa contoh penggunaan yang sangat menguntungkan dari strategi gamification untuk content marketing.
- Kontes Heineken US Open di Instagram
Beberapa tahun yang lalu Heineken melaunching kontes “Crack the US Open” di akun Instagram mereka.
Marketer mengumpulkan lebih dari 200 foto untuk disusun secara mosaic yang menunjukkan audiens di pertandingan tenis.
Konsumen harus mengikuti petunjuk termasuk dalam keterangan foto, mencapai foto terakhir, memberikan komentar dan memenangkan tiket pertandingan. Pembagian tiket berdasarkan pada game photo hunt.
Kontesnya berlangsung selama 3 hari dan membawa pengguna Instagram lebih dari 1500 orang untuk berpartisipasi dalam game.
Hasilnya, Heineken mengalami peningkatan jumlah follower pada akun mereka @Heineken_US. Walapun game photo hunt sangat rumit, konsumen merasa termotivasi untuk lanjut dan memecahkan puzzle.
- M&M’s Eye-Spy Pretzel
M&M juga menggunakan gamification sebagai content marketing. Saat brand ini melaunching campaign M&M Pretzel. Event ini berupa game eye-spy (mata-mata) sederhana.
Brand mempublikasikan full grafik besar dari M&M di akun Facebooknya. Tugas dari pemain sangat simple, yaitu menemukan pretzel kecil tersembunyi di antara permen.
Game ini membuat orang menjadi antusias, dengan cepat menjadi viral, menghasilkan banyak respon di social media.
Mungkin awalnya sulit dipercaya kalau pengguna Facebook akan benar-benar mau menghabiskan waktu untuk mencari pretzel kecil dan kemudian menshare game tersebut kepada teman-teman mereka.
Tapi ternyata, game ini bisa membangkitkan kenangan pemain pada permainan yang sama di masa kecil mereka.
- Pleasure Hunt dari Magnum
Ternyata menggunakan gamification sebagai content marketing sudah dilakukan sejak tahun 2011.
Anda tahu produk es krim Magnum? Magnum menggunakan gamification sebagai content marketing mereka melalui skill game online yang disebut Pleasure Hunt.
Pemain yang berpartisipasi bisa mengontrol karakter “Magnum Woman”,
Tugas utama pemain adalah membantu sang karakter untuk mengumpulkan cokelat dengan melompat dari satu web ke yang lain, mulai dari brand Samsung dan Dove bahkan YouTube.
Dengan cepat, karakter dalam game ini mengengage pemain dan game ini dengan cepat menjadi viral.
Magnum Pleasure Hunt bukan hanya menyenangkan, tetapi juga terintegrasi dengan baik dengan social channel Magnum.
Selesai menyelesaikan game, pemain bisa membagikan result mereka ke social media Facebook atau Twitter dan menantang teman-teman untuk mengalahkan result mereka.
- Mengumpulkan Poin untuk Undian dan Voucher
Kalau di Indonesia, ada beberapa perusahaan yang sudah menggunakan gamification sebagai content marketing mereka.
Contohnya ada dari MatahariMall,com dan GO-JEK. Kalau MatahariMall.com mengajak pengunjung untuk ikut berpartisipasi dalam game pengumpulan poin yang kemudian akan diundi.
GO-JEK juga menggunakan poin untuk menarik para customer agar berpartisipasi dalam game mereka. Tapi bedanya adalah poin yang dikumpulkan oleh customer bisa ditukarkan dengan voucher sesuai dengan keinginan customer.
Bagaimana Mulai Menggunakan Gamification sebagai Content Marketing untuk Sekarang Ini?
Anda tidak perlu menjadi bagian dari organisasi besar atau menyediakan budget marketing secara besar-besaran untuk menggabungkan strategi gamification ke dalam content marketing Anda.
Gamification bisa bekerja ke hampir semua produk atau service dan dapat disesuaikan dengan setiap setiap budget.
Berikut ini ada beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk memulai gamification untuk content marketing.
- Mengambil Langkah Kecil
Kalau Anda belum pernah mencoba gamification dalam marketing, pertama cobalah dengan game sederhana sehingga Anda bisa memperlajari teori, bagaimana cara kerjanya dalam praktik dan melihat bagaimana target audiens Anda menerima game tersebut.
Salah satu cara untuk memulainya adalah dengan memberikan reward kepada pengguna yang mengunjungi Facebook page Anda, following Anda di Twitter atau menonton video Anda di YouTube.
- Susun Game Anda Secara Masuk Akal
Kalau sistem reward Anda rumit, sehingga mengharuskan pengguna untuk familiar terlebih dulu secara manual agar mereka mengerti, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dari gamification.
Daripada membangun satu game yang besar dan rumit, lebih baik membagi game menjadi serangkaian kegiatan kecil dimana pengunjung dapat belajar secara bertahap.
Berikan informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh pemain untuk lanjut ke level berikutnya.
- Menghubungkan Gamification ke Goal Marketing Anda
Rencanakan strategi gamification Anda untuk memastikan kalau pengunjung tidak hanya mampir ke website Anda hanya untuk bermain kemudian keluar dari page.
Gamification ada di sana untuk membantu Anda untuk menciptakan awareness produk. Game Anda harus mengarahkan pengunjung ke bagian lain dari website Anda, lebih mempelajari tentang produk atau service Anda.
Bagaimana dengan Anda?
Nah, sekarang kita sudah berada di ujung artikel, bagaimana pendapat Anda tentang menggunakan gamification sebagai content marketing?
Apakah Anda tertarik menggunakan strategi ini untuk diterapkan dalam bisnis Anda?
Jika ya, maka ada yang perlu Anda perhatikan, yaitu semua perlu upaya dan proses, tidak ada yang instan.
Anda perlu bersabar dan melakukan yang terbaik dalam penerapan strategi gamification.
Selamat mempraktikkan dan sampai jumpa di artikel lain!
Baca juga artikel menarik lainnya dari DMID :
- Berapa Lama Suatu Strategi Pemasaran Konten Menunjukan Hasil?
- Menggunakan Google Analytics untuk Strategi Digital Marketing Anda
- Cara Memanfaatkan Blog untuk Meningkatkan Strategi Sosial Media Anda
Bila Anda memiliki kesulitan atau cerita menarik atau memiliki pengalaman dalam menggunakan gamification sebagai content marketing, sampaikan saja ke Digitalmarkerter.id dan pembaca lainnya dengan mengisi kolom komentar di bawah ini.