Content

Berapa Lama Suatu Strategi Pemasaran Konten Menunjukan Hasil?

Dalam era bisnis online seperti sekarang, content marketing atau pemasaran konten dapat membantu Anda dalam meningkatkan pengunjung di website dan penjualan bisnis Anda. Para marketer sudah mengetahui betapa pentingnya sebuah strategi pemasaran konten bagi bisnis onlinenya.

Tapi bagi Anda para digital marketer, mungkin Anda pernah mendengar sebuah opini tentang pemasaran konten: “Jika Anda terus mempublish konten secara teratur, traffic website Anda akan meningkat.”

Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar ataupun salah, itu “ tergantung.” Tergantung bidang bisnis dari website dan niche market website tersebut.

Jadi sebenarnya, berapa lama sih strategi pemasaran konten yang Anda terapkan menunjukan sebuah hasil? Pertama-tama, mari kita mendengar beberapa pernyataan dari beberapa expert berikut ini.

Berapa Lama Strategi Pemasaran Konten Membuahkan Hasil?

ArtilleryMarketing.com  – “Jika sebuah bisnis telah terbangun, seberapa cepat mereka akan melihat hasilnya? Hasilnya tidak akan langsung terlihat. Itu bisa saja sekitar 6-9 bulan . Tidak setiap bisnis akan melihat hasilnya dalam jangka waktu tersbut. Akan ada beberapa bisnis yang melihat hasilnya sebelum atau setelah 6-9 bulan.” – Douglas Burdett

ContentMarketingInstitute.com  – “Dalam buku terbaru saya, Content Inc, kami menemukan  bahwa butuh rata-rata 15 sampai 17 bulan dari pembuatan konten yang konsisten dan distribusi untuk mencapai hasil.” – Joe Pulizzi

Forbes.com  – “Ketika Anda merencanakan strategi pemasaran konten, lihat secara jangka panjang.  Setiap strategi pemasaran konten yang solid membutuhkan setidaknya enam bulan untuk menghasilkan suatu dampak. Setiap harinya adalah penting. Terus evaluasi secara konsisten.” – John Hall 

Lean-Labs.com  – “Sekitar 6-8 bulan : Anda harus melihat perkembangan positif setiap bulannya.” –  Ryan Scott

Itulah pernyataan dari beberapa expert content marketing, tentang berapa lama strategi pemasaran konten Anda membuahkan hasil. Ada yang 6-9 bulan bahkan lebih dari setahun, kuncinya adalah kesabaran.

strategi pemasaran konten

Tetapi jika dalam rentang waktu tersebut hasil Anda belum terlihat atau kurang memuaskan, mungkin Anda harus kembali memikirkan beberapa hal.

Mengapa Strategi Pemasaran Konten Anda Tidak Bekerja dengan Baik?

Dalam pemasaran konten, Anda akan menyediakan konten bagi setiap tahap dalam marketing funnel. Misalnya seperti ini:

strategi pemasaran konten

  1. Awareness: buat konten yang menyelesaikan masalah utama dari orang-orang yang menjadi target market Anda. Tujuannya untuk menarik perhatian mereka dan meningkatkan reputasi Anda di mata mereka.
  2. Evaluation: buat konten tentang permasalahan mereka, yang lebih mendalam dan jelaskan bahwa produk/layanan bisnis Anda adalah solusi untuk masalah mereka tersbut.
  3. Purchase: pada tahap ini konten Anda baru berisi tentang sesuatu yang bisa memancing penjualan produk atau layanan bisnis Anda.

Apakah konten Anda sudah mengikuti tahap-tahap tersebut? Coba Anda evaluasi kembali.

Ada beberapa hal lainnya juga yang mungkin menghambat strategi pemasaran konten. Berikut ini adalah hal-hal yang berdampak negatif pada pemasaran konten Anda.

  • SEO yang kurang Baik
  • Publikasi tidak konsisten
  • Kualitas konten yang Kurang
  • Topik dan konten yang tidak relevan
  • Tidak adanya Promosi konten

SEO yang kurang Baik

Content marketing dan optimasi SEO bekerja secara beriringan. Jika Anda memiliki masalah dengan SEO, berarti Anda dapat membuat semua konten yang Anda inginkan, tetapi tidak ada yang akan pernah menemukan konten tersebut.

Luangkan waktu dan memperbaiki masalah SEO Anda sebelum Anda memulai kembali starategi pemasaran konten.

Jika Anda telah membuat konten dan belum melihat hasilnya, ambil langkah mundur dan perbaiki masalah-masalah tertentu.

Misalnya, apakah keyword atau kata kunci dalam konten atau artikel yang Anda gunakan sudah tepat sasaran? Ingat, lakukan riset keyword terlebih dahulu.

Riset keyword

Buatlah daftar topik yang berkaitan dengan bisnis Anda.

Anda dapat memulainya dari topik yang umum serta sering digunakan pada blog.

Misalnya, untuk blog makanan, Anda bisa membahas tentang resep, koki selebriti dan aksesoris dapur.

Gunakan topik yang Anda pilih kemudian lakukan brainstorming tentang keyword tertentu.

Tuliskan daftar panjang, seperti kata dan frase yang potensial untuk digunakan. Selanjutnya, Anda bisa masukkan keyword yang Anda pilih ke dalam Google Keyword Planner. Atur Negara dan bahasa dengan Indonesia lalu klik get ideas. Contohnya seperti di bawah ini.

strategi pemasaran konten

Anda bisa lihat ada sebanyak 880 orang dalam sebualan mencari kata kunci membuat pancake. Data ini dapat Anda manfaatkan untuk pembuatan artikel Anda.

strategi pemasaran konten

Selanjutnya, mulai dari mana lagi Anda harus memfokuskan waktu untuk memperbaiki SEO? Berikut adalah daftar yang bisa Anda ikuti untuk memperbaiki masalah SEO Anda. Daftar ini disusun sesuai dengan skala prioritas.

Perbaiki Masalah SEO berikut ini:

  1. Duplikat konten
  • Onsite – Setiap website pasti mempunyai beberapa duplikat konten. Sering kali disebabkan oleh sistem manajemen konten (CMS). Misalnya, WordPress menciptakan duplikat konten ketika Anda menggunakan tag dan kategori.Duplikat konten juga bisa berasal dari cuplikan konten pada setiap halaman dalam header atau footer. Bisnis yang memiliki beberapa lokasi sering menggabungkan konten yang persis sama, kecuali untuk mengganti nama kota. Jadi coba buat konten yang jangan sama persis.
  • Offsite – Hal ini terjadi dengan situs E-commerce. Deskripsi produk diduplikasi oleh semua distributor dan pengecer. Pertimbangkan untuk membuat deskripsi berbeda yang Anda buat sendiri pada Website Anda.
  1. Meta tag

Dalam pembuatan suatu artikel meta tag sangatlah penting karena ini sangat mempengaruhi SEO. Dari judul, deskripsi dan gambar.

  • Judul – harus mendukung URL Anda dan ditulis untuk menarik pencari.
  • Deskripsi – ini adalah teks yang akan dilihat pengguna pada halaman pencarian mereka. Jika Anda tidak menulis deskripsi, Google biasanya akan memilih beberapa konten pada awal paragraf artikel Anda. Gunakan ini untuk menarik pengguna dengan memberikan semacam preview tentang konten atau artikel Anda, sehingga dapat membuat mereka klik artikel Anda.
  • Gambar – beri nama images atau gambar yang ada pada artikel Anda yang mendukung kata kunci atau isi artikel Anda. Isi  Alt Tag dan Judul (Title) dengan kata kunci artikel agar mesin pencari (search engine) seperti Google tahu topik dari gambar tersebut.

Jika Anda menggunakan platform wordpress pada website Anda, gunakan yoast SEO untuk memastikan meta tag Anda sudah bagus atau belum. Berikut ini adalah contohnya.

strategi pemasaran konten

Konten Anda minimal 300 kata. Pastikan Judul, heading, link url, meta tag description, dan alt tag gambar mengandung kata kunci yang Anda gunakan. Selain itu, jangan lupa untuk memasukkan link konten atau artikel lain yang relevan. Jika semua itu dapat Anda penuhi, content analysis akan berwarna hijau. Ini akan membantu dalam memperbaiki SEO.

  1. Backlink yang tidak bagus
  • Anchor text – Anchor text adalah teks yang terlihat saat akan klik suatu link. Contoh Anchor Text seperti ini:  “rencana akusisi customer.” Update algoritma Google Penguin berfokus pada anchor text. Google lebih tertarik menampilkan link yang relevan dengan keyword yang dicari. Jangan gunakan anchor text yang tidak relevan dengan link yang dipasang, seperti “klik di sini, cekidot, berikut ini,” jika Anda ingin meningkatkan traffic. Selain itu, jangan gunakan anchor text yang sama terlalu banyak karena google akan menganggap ini sebagai sebuah manipulasi dari kata-kata tersebut. Google mendorong penggunaan anchor text berbeda tapi dapat menggambarkan hal yang sama. Jika Anda hanya menggunakan anchor text ” membangun link ” di situs Anda maka google akan mengangapnya sebagai sinyal manipulasi. Anda bisa memodifikasi misalnya “ cara membangun link” atau “membangun link website.”
  • Link Website yang tidak layak – Jika situs tersebut tidak memiliki otoritas domain yang layak, atau jika konten yang Anda backlink tidak relevan, Anda tidak perlu link tersebut. Hilangkan saja, tidak usah lagi memasang link tersebut pada artikel Anda.
  1. Kecepatan membuka Halaman Website
  • Kecepatan membuka halaman website menjadi salah satu faktor penting. Jika loading halaman tersebut lama, kemungkinan pembaca atau pengunjung akan menutup tab browsernya dan tidak jadi membaca konten Anda. Anda bisa melihat kecepatan membuka halaman Anda dengan Google PageSpeed ​​Insights dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Di Google PageSpeed ​​Insights, Anda bisa melihat apa yang disarankan oleh google untuk memperbaiki kecepatan membuka halaman website Anda. Lalu mulai memperbaikinya dengan tim web developer Anda.

strategi pemasaran konten

Frekuensi Publikasi Konten

Seberapa sering Anda mempublish konten saat ini?

Frekuensi tentu akan berdampak pada hasil dari pemasaran konten Anda. DigitalMarketer.id mempublikasikan konten beberapa kali seminggu, tidak hanya di website saja tapi juga di Facebook page kami untuk meningkatkan traffic.

Meskipun Anda mungkin tidak memiliki sumber daya untuk melakukan hal yang sama, pastikan Anda mempublikasikan konten secara konsisten dan kalau bisa sesering mungkin.

Terlalu banyak bisnis yang mulai turun dalam membuat konten dan mulai menghilang karena tidak kunjung membuahkan hasil. Ingat bahwa pada awal artikel ini, hasil dari sebuah strategi pemasaran konten bervariasi, bisa sekitar 6-9 bulan.

Content marketing bukanlah suatu kampanye yang hanya sekali dilakukan, itu sebuah budaya.

Namun, seberapa sering publikasi konten Anda akan tergantung pada tujuan bisnis Anda yang berhubungan dengan strategi konten pemasaran Anda, seberapa banyak kompetitor Anda, sumber daya manusia dan anggaran bisnis Anda saat ini.

Secara umum lebih banyak lebih baik, namun perlu diingat, utamakan kualitas terlebih dahulu daripada kuantitas.

Lalu seberapa sering kita harus mempublikasikan konten di website?

  • Marketing Vox -mencatat bahwa perusahaan yang meningkatkan pembuatan artikel lebih dari 20 kali per bulan memiliki (rata-rata) pertumbuhan traffic 45%, lebih dari perusahaan-perusahaan yang hanya menulis artikel 11-20 kali per bulan.
  • LinkedIn  – 38% dari marketer mempublikasikan konten setiap minggu atau lebih sering.
  • HubSpot  – Bisnis online yang 15 kali blogging (mempublish artikel) atau lebih per bulannya mendapatkan 5X lebih banyak traffic dari  yang tidak blogging sama sekali.

Kualitas Konten

Apakah Anda memiliki konten yang berkualitas?

Pastikan Anda membuat konten untuk “manusia,” bukan hanya untuk mesin pencari. Google memiliki sejumlah ‘kategori’ dari kualitas konten yang orang cari: penting, terpercaya, berguna, dan relevan.

  • Penting  – Apakah informasi tersebut penting untuk audience Anda?
  • Terpercaya   – Apakah konten Anda dapat dipercaya? Apakah Anda memiliki sudut pandang unik yang membedakan Anda dari competitor Anda?
  • Berguna  – Apakah konten Anda berguna untuk audience Anda? Apakah Anda menjawab pertanyaan, memecahkan masalah audience Anda dan memberikan informasi tentang produk dan jasa Anda?
  • Relevan  – Apakah konten Anda yang relevan dan tepat waktu? Jangan sampai website Anda tidak mempublish konten sampai berbulan-bulan.
  • Bernilai – Konten yang membuat pembaca berpikir, tertawa, membangun interaksi antara audience dengan situs Anda.

Convince and Convert  – “banyak content marketer tahu bahwa konten harus terlihat menonjol, tapi 32% dari kita membuat konten yang hanya berfokus pada bisnis kita bukan untuk customer.”- Nathan Ellering

Adapun kriteria untuk membuat konten yang berkualitas.

Strategi pemasaran konten

Relevansi Konten

Pastikan konten Anda relevan.

Agar konten Anda dapat dilihat/dibaca, disukai, di-share, menghasilkan leads, dan terhubung dengan audience Anda, konten tersebut harus relevan. Buat konten tentang topik yang banyak dicari oleh customer potensial (leads) Anda, sehingga dapat meningkatkan traffic.

Ini adalah jalan tengah antara apa yang audience Anda ingin lihat dan apa yang bisnis Anda ingin publikasikan pada saat itu. Secara umum konten Anda harus berada di tengah segitiga relevansi konten berikut ini.

strategi pemasaran konten

Segitiga Relevansi Konten Strategi

  • Tujuan bisnis bisa meliputi menjual produk, jasa, misi perusahaan, goal, branding.
  • Ketertarikan pembaca meliputi solusi suatu masalah, aspirasi, ide baru, nilai-nilai (value), hobi, hal favorit, target audience yang tepat (persona).
  • Waktu meliputi musim, cuaca, liburan, peristiwa kehidupan (ulang tahun, perayaan, dll), peristiwa terkini, sesuatu yang sedang trend, termasuk juga urgensi, hal populer, atau hal yang musiman.

Untuk itu sebelum membuat konten, lakukan riset keyword atau kata kunci dan topik yang menarik bagi audience. Anda bisa menggunakan Google Adword Planner yang tadi untuk memutuskan kata kunci apa yang berhubungan dengan topik konten Anda dan headline/judul yang akan digunakan. Selain itu Anda juga bisa menggunakan tool berikut ini untuk riset konten dan sebagai referensi.

  • Quora  – Website yang biasa digunakan sebagai forum diskusi tanya jawab dan tempat yang bagus untuk bertukar pikiran dan mencari ide.
  • KeywordTool.io  – Untuk riset keyword dan topik selain google adword planner ( bisa digunakan secra gratis tapi dengan fitur yang sangat terabatas).

Promosi dan Distribusi Konten

Mempublikasikan konten yang berkualitas hanya salah satu langkah dari strategi pemasaran konten. Anda perlu mempromosikan konten Anda sehingga dapat menjangkau audience Anda dan guna mencari audience baru.

Content marketing adalah tentang konten dan “marketing.” Jangan lupa apa itu marketing yang berarti pemasaran. Content marketing adalah memasarkan konten bukan hanya mempublikasikan konten.

Lalu, bagaimana cara mempromosikan konten secara lebih efektif?

Jika Anda membuat konten yang berkualitas, Anda juga harus menyadari bahwa, banyak orang di Internet juga dapat membuat konten yang berkualitas.

Tidak peduli seberapa bagus konten Anda, Anda tetap perlu mempromosikannya. Percuma jika konten Anda sebenarnya bagus tapi tidak banyak yang membacanya. Ada sejumlah cara untuk melakukan hal ini.

  1. Gunakan blog atau website Anda untuk mendukung beberapa konten Anda yang bagus. Misalnya dengan membuat page “artikel yang paling banyak dibaca” atau memasukannya pada homepage website Anda.
  2. Mengarahkan traffic ke konten Anda menggunakan newsletter email, Anda bisa melakukannya per minggu atau per bulan.
  3. Jika Anda menggunakan Twitter dan Facebook, tweet dan posting tentang konten baru Anda. Jangan hanya sekali tweet atau posting, lakukanlah secara konsisten. Gunakan tool seperti HootSuite atau Buffer untuk menjadwalkan  konten Anda di sosial media.
  4. Membuat konten untuk Facebook. Iklan yang tertarget di Facebook sangat efektif.

Ada perbedaan tentang promosi dan distribusi konten:

Promosi konten – Mendatangkan audience untuk konten Anda

Distribusi  konten– Mendatangkan konten Anda kepada audience.

Jadi dalam hal mendatangkan konten Anda kepada audience, DigitalMarketer.id merekomendasikan 2 hal berikut ini:

  1. Beri tahu fans atau follower website Anda jika ada konten baru. Buat hubungan yang bagus dengan fans atau follower bisnis Anda, atau juga bisa dengan orang-orang yang memiliki banyak pengikut di media sosial. Jika Anda memiliki konten yang bagus, mereka pasti tidak keberatan berbagi dengan follower mereka masing-masing, sehingga konten Anda bisa tersebar.
  2. Mempublikasikan konten di website yang mempunyai traffic yang tinggi.  Buat konten dan publikasikan di LinkedIn dan website yang mempunyai traffic tinggi lain. Website-website tersebut dapat memberikan tempat publikasi bagi konten Anda selain website Anda sendiri.

Dengan mempromosikan dan mendistribusikan konten, Anda dapat:

Memperluas jangkauan Anda  – secara otomatis jangkauan konten Anda akan lebih luas, tidak hanya pada website Anda sendiri tapi bisa juga di website orang lain yang mencamtumkan link konten atau artikel Anda.

Menjalin interaksi dengan audience baru  – Setiap dari kita memiliki audiens yang cukup sempit dan terbatas, dan dengan melibatkan penonton yang tidak kita sendiri, kita akan membawa pembaca baru dan pelanggan potensial.

Mari Kita Simpulkan

Jadi, berapa lama sebuah strategi pemasaran konten menunjukkan hasil? Itu tergantung pada apakah strategi pemasaran konten Anda mencakup semua poin yang di atas, publish konten secara konsisten, memastikan Anda mengikuti praktek SEO yang tepat, membuat konten yang berkualitas, distribusi dan mempromosikannya secara efektif.

Tapi secara keseluruhan, banyak riset menunjukkan bahwa Anda perlu melakukan hal-hal tersebut dan mempublish konten secara konsisten selama minimal 6 bulan. Tapi ingat, proses tersebut juga bisa lebih cepat, tergantung dengan niche market yang menjadi target Anda.

Jika Anda tidak melihat hasil yang Anda butuhkan setelah 6 bulan, coba lakukan langkah-langkah yang tercantum di atas untuk perbaikan strategi content marketing Anda.

Apakah hasil dari strategi content marketing Anda sudah memuaskan? Anda bisa berbagi pendapat tentang strategi content marketing bersama DigitalMarketer.id pada kolom komentar di bawah ini. Atau, Anda juga bisa share artikel ini pada sosial media untuk berbagi informasi dengan yang lain, cukup klik icon sosial media di bawah ini ;).

Write A Comment