Content

12 Jenis Konten Sosial Media yang Bisa Anda Gunakan

Menjelang pertengahan tahun 2022, ada berbagai macam hal baru yang hype mengenai media sosial. Mulai dari TikTok yang naik daun dalam waktu singkat hingga kehadiran berbagai macam fitur belanja online melalui media sosial. 

Tentunya hadirnya berbagai macam platform media sosial baru juga tidak luput dari adanya pandemi COVID-9 yang sudah dua tahun hadir di kehidupan. Hal ini dapat memicu adanya pola perilaku dan pemikiran baru dari pengguna media sosial. 

Salah satunya adalah tren work from home, yang berdampak pada koneksi digital yang semakin meluas. Platform besar yang sudah hadir seperti Facebook, Instagram, dan Twitter juga ikut mengikuti perubahan yang ada. 

Nah, karena banyaknya perubahan cepat yang terjadi, jika kamu menggunakan sosial media tanpa strategi konten yang kuat, kamu perlu mengetahuinya dengan bijak sebagai pengguna.

Untuk itu, kami akan berbagi 12 jenis konten sosial media hebat yang bisa kamu gunakan!

Table of Contents

  1. Konten Yang Dihasilkan Pengguna

Jenis konten dalam bentuk user generated content merupakan salah satu yang banyak digunakan saat ini. Untuk membuatnya pun terbilang mudah. Anda hanya perlu memposting ulang atau repost konten yang dibuat oleh followers Anda.

Biasanya, pemilik akun juga menggunakan fitur tag agar lebih mudah ditemukan oleh Anda. Ketika konten tersebut Anda repost, jangan lupa untuk menambahkan credit atau sumber pada caption. Selain untuk menghargai pembuat konten, hal ini juga akan membuat mereka merasa diperhatikan oleh Anda. Sebagai contohnya adalah brand Coca-Cola. Coca-Cola merilis kemasan-kemasan khusus dengan berbagai nama populer. Kemudian, Coca-Cola mengajak pengguna untuk membagikan foto kemasan Coca-Cola dengan nama mereka di media sosial. Program Coca-Cola ini menjadi contoh user generated content yang telah sukses dijalankan di lebih dari 80 negara.

Konten seperti ini sangat berpotensi meningkatkan interaksi dan membuat akun bisnis Anda semakin banyak dilihat oleh orang lain. Jika kamu belum berbagi konten buatan pengguna, terutama di Instagram, kamu perlu mencoba untuk menggunakannya.

2. Podcast

Podcast telah ada sejak lama, tapi baru-baru ini mereka mendapatkan momentum. Ada yang mengatakan mereka adalah radio baru (karena mereka bisa on-demand). Karena betapa populernya mereka, dan manfaatnya, kamu harus berfokus pada pemasaran podcast kamu untuk mendapatkan lebih banyak pendengar. Karena ada sosial media, seperti Facebook dan Twitter, jangan upload audio langsung, kamu harus:

  • Bagikan link podcast
  • Buat gambar statis, letakkan audio podcast di atas, dan unggah sebagai video.

Dengan cara ini, audiens kamu dapat mendengarkan langsung podcast di sosial media tersebut tanpa perlu mengunjungi halaman eksternal. Kenali apa yang dapat diambil audience dari setiap episode dan buat video dengan audio podcast dari atas gambar statis. Kemudian bagikan profil sosial media, saat memberi link ke podcast resmi.

Salah satu contoh Brand dengan memanfaatkan podcast sebagai sarana konten media sosial adalah Sephora. “#LIPSTORIES” adalah Podcast yang dibuat oleh Girlboss Radio yang bekerja sama dengan perusahaan Sephora. Podcast ini bercerita tentang produk lipstik dan para wanita yang inspiratif bagi audiensnya. #LIPSTORIES menggunakan pendekatan content marketing yang kuat, dan menggunakan produk yang dikenali untuk mengkomunikasikan pesan penting dan memberdayakan para audiens lewat cerita-cerita yang membuat audiens terlarut dalam isi cerita.

3. Live Streaming Video

 

 

Seperti dilansir melalui artikel Harvard Business Review berjudul “Facebook Live Is the Company’s Newest Strategic Weapon” yang mengatakan bahwa meskipun sebelum Facebook meluncurkan fitur live stream, sebelumnya sudah sangat banyak aplikasi berbasis video seperti Youtube, Vine, Skype atau pun FaceTime, namun live stream memiliki keunggulan karena setiap penggunaanya dapat melakukan live stream yang bisa ditonton oleh para pengikutinya.

Cara lain, ketika event berlangsung Anda bisa memanfaatkan fitur live streaming yang ada di media sosial. Hal ini akan menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan masih sangat baru dan sedang berlangsung. Dengan begitu, orang-orang akan lebih tertarik untuk ikut serta atau bahkan mendatangi lokasi acara tersebut. Saat ini, Brand lokal yang sedang naik daun dengan memanfaatkan strategi live streaming adalah Jiniso. Cara itu telah dibuktikan oleh Jiniso lewat program TikTok Shopping Hoki Sale yang digelar pada Januari 2022. Dengan menggandeng Fuji An, brand fesyen lokal tersebut tak hanya mampu menjaring audiens dalam jumlah banyak, tapi juga sukses membukukan penjualan hingga Rp 600 juta.

Media sosial saat ini masih sangat banyak digunakan dan menjadi salah satu alternatif bentuk dari pemasaran pada usaha Anda, karena fitur live streaming dapat menjadi salah satu bagian dari sosial media marketing yang efektif untuk menarik pelanggan jika dijalan dengan perencanaan yang matang. Jadi, sudahkah Anda melakukan live stream untuk memasarkan produk Anda?

4. Vlog 

Pada dasarnya, isi vlog merupakan opini mengenai berbagai topik, menceritakan kegiatan sehari-hari, dan sering menampilkan monolog individual di kamera. Media sosial merupakan saluran yang paling sering digunakan untuk menonton vlog. Survei dari Jejak Pendapat App mengestimasikan bahwa 88% penonton vlog di Indonesia menggunakan Youtube untuk mengakses konten tersebut. 

Konten vlog  tersebut dibentuk  dalam  sebuah narasi yang  mampu mengajak penontonnya ikut dalam aktivitas tokoh publik. Penggunaan musik latar serta pengambilan gambar yang baik ikut memberikan pengalaman yang berbeda dibanding jika seseorang hanya membaca berita mengenai pemerintahan pada berita yang berbasis teks. 

Vlog tidak selalu membahas kegiatan pribadi Anda, namun juga bisa dijadikan media interaksi sehingga Anda bisa berbincang santai dengan audiens sambil menjelaskan seputar produk dan layanan yang Anda tawarkan. Salah satu contoh Brand yang berhasil melalui kolaborasi dalam bentuk konten Vlog adalah Garuda dan Rans Entertainment. Kolaborasi maskapai Garuda dan Rans Entertainment juga digadang-gadang sebagai co branding fenomenal yang sukses melalui vlog. Tentu saja hal ini sangat menguntungkan kedua belah pihak, pasalnya Garuda dan Rans sudah memiliki nama yang melejit di Indonesia. 

5. Konten Nostalgia 

Brand-mu ingin mencuri hati para milenial? Nostalgia marketing bisa menjadi strategi yang paling efektif untuk digunakan.

Menurut data sensus penduduk 2020 saat ini jumlah generasi milenial di Indonesia mencapai 25,87%. Mereka rata-rata sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Itulah mengapa banyak brand yang menjadikan milenial sebagai target pasarnya. 

Nostalgia marketing adalah strategi yang memanfaatkan konsep positif dan keakraban dari dekade sebelumnya. Hal yang satu ini dilakukan untuk membangun kepercayaan dan menghidupkan kembali memori target pasar dengan keadaan mereka di masa lampau. Jadi, tujuan utama dari strategi ini adalah membentuk kampanye yang mengaitkan brand dengan sesuatu yang sudah disukai dan diingat oleh pelanggan dengan masa lalunya. Salah satu brand yang sukses dengan menggunakan konten nostalgia adalah Apple. Ketika Apple memperkenalkan iPhone 6s, mereka menggunakan karakter yang lebih nostalgic—Cookie Monster. 

Menurut HubSpot terdapat sebuah studi yang menemukan bahwa perasaan nostalgia dapat membuat seseorang bersedia menghabiskan uang lebih banyak untuk membeli barang dan jasa. 

6. Memes 

Meme-meme ini cukup terkenal di dunia meme geeks. Studi akan meme yang disebut dengan memetics saja sudah eksis sejak tahun 1980-an. Menurut Forbes, ada tiga hal yang dapat kamu gunakan sebagai tameng alasan pengaplikasian meme dalam kontenmu. 

Yang pertama, fakta bahwa konten berbentuk meme sebagai attention grabbers. Tidak dapat dipungkiri jika konten dengan bentuk yang menyenangkan, mudah dikenali, dan lucu akan menangkap perhatian dengan instan. 

Berikutnya, konten meme sebagai sebuah content enhancers. Konten yang terkesan rumit dan membosankan bisa kamu tweak dengan menggunakan meme agar lebih menyenangkan dan mudah diserap. 

Terakhir, konten meme dipercaya dapat mendongkrak popularitas konten kamu; ya, artinya kesempatan untuk menjadi viral lebih besar. 

Salah satu brand ternama yang sukses menggunakan konten Memes adalah Adobe. Adobe mendadak diempas meme Bob Ross dan mereka memanfaatkan kemunculan kembali artis ikonik tersebut, lalu membuat sebuah video tutorial untuk mempromosikan aplikasi “Adobe Sketch Pro” untuk iPad Pro. Tidak hanya mengaplikasikan marketing nostalgia untuk mempromosikan aplikasi baru Adobe, kampanye ini juga memanfaatkan tren yang sedang populer pada masa itu.

Dengan alasan-alasan tersebut, kamu dapat membuat  konten penuh meme, sehingga audiens tidak akan terlalu menganggap kamu sedang bercanda. Long live memes!

7. Konten Video Q&A 

Pada tahun 2018 lalu, Instagram menghadirkan fitur terbarunya yaitu fitur tanya jawab atau yang dikenal dengan Ask me Question melalui Instagram Story-nya. Pada awal fitur ini muncul, Ask me Question bertujuan untuk memudahkan pengguna Instagram menanyakan apapun kepada pengikut mereka. Namun semakin kesini, fitur ini menjadi sangat populer. Karena fitur tanya jawab Instagram ini dinilai sangat menarik oleh banyak orang. 

Melalui konten Q&A, pengunjung bebas bertanya apapun tentang produk maupun usaha kamu. Adanya fitur tanya jawab tersebut dapat dimanfaatkan supaya pengunjung dapat lebih mengetahui tentang produk yang Anda jual karena mereka bisa bertanya langsung. 

Menjawab pertanyaan dari para penanya tidak perlu melulu dilakukan secara serius. Menyelipkan candaan juga tidak ada salahnya agar mereka tidak bosan karena terlalu monoton. Jawaban informatif dan interaktif tetapi tidak terlalu serius dapat menarik audiens untuk terus mengikuti konten Anda di sosial media, khususnya Instagram.

8. Konten 4C

 

 

4C atau community, contactless, cleanliness dan compassion memiliki arti komunitas, tanpa kontak, kebersihan dan kasih sayang. Konsep ini belakangan sedang banyak dipraktikkan dan kemungkinan akan terus berlanjut di tahun depan. 

Salah satu contoh dari pengaruh prinsip 4C ini terjadi pada slogan iklan KFC yang mengkampanyekan finger lickin atau kebiasaan menjilat jari ketika menyantap produk KFC.  

Kampanye ini pun kemudian dicabut karena tidak relevan dengan keadaan saat ini. Melihat fenomena tersebut, pada akhirnya penting bagi merek untuk mempertimbangan prinsip 4C ini di tahun depan ketika akan membuat strategi pemasaran yang tepat. 

9. Giveaways 

Strategi giveaway Instagram bisa jadi salah satu cara untuk menaikkan followers atau membangun brand engagement. Program giveaway adalah cara yang biasa dilakukan oleh merek untuk menawarkan hadiah kepada audiens, sambil meminta mereka melakukan hal seperti menandai teman di komentar, follow akun Instagram, menyukai, dan membagikan konten instagram kamu. Salah satu contoh brand lokal yang cukup sering mengadakan konten Giveaway adalah Rollover Reaction melalui Beautynesia. 

Lebih dari itu, kamu juga bisa meminta followers untuk berfoto selfie sambil memegang produkmu lalu mengunggahnya. Kamu juga bisa meminta mereka untuk melakukan kreasi lainnya dalam bentuk video lalu menandai kamu di Instagram. Giveaway adalah strategi yang dilakukan untuk berbagai alasan dan kepentingan, biasanya sebagai salah satu bentuk marketing, agar suatu produk, jasa, atau perusahaan mendapatkan eksposur.

10. Breaking News

Mencari informasi di era digital seperti saat ini tentu bukan sesuatu yang sulit. Hampir semua orang terkoneksi ke internet dan memiliki media sosial. Bahkan untuk mengetahui sebuah berita atau kejadian terbaru di sekitarnya, orang-orang lebih memilih mencarinya di media sosial.

Anda pun bisa memanfaatkan ini untuk membangun media sosial bisnis Anda. Informasi yang ingin disampaikan bisa Anda tentukan sendiri, sekaligus bisa menyisipkan berita tentang perusahaan, bisnis yang sedang dirintis, dan produk bisnis Anda.

Apabila kedekatan dengan audiens sudah terbangun dengan baik melalui konten-konten yang Anda bagikan, maka akan semakin bagus untuk bisnis Anda. Orang-orang akan mulai membicarakan Anda dan bukan tidak mungkin konten di media sosial Anda menjadi viral. Salah satu contoh brand ternama yang menggunakan konten breaking news mengikuti Twitter adalah Google. Langkah Google untuk menyaingi Twitter di ranah breaking news ini menggunakan fitur bernama ‘Big Moments’ atau momen besar.

Kalau sudah begitu, akan semakin banyak orang mengikuti Anda, baik yang memang suka dengan konten-konten yang dibagikan, maupun karena penasaran dengan bisnis Anda. Kunjungan dalam jumlah besar ke akun bisnis Anda nantinya bisa Anda kelola sebagai target audiens untuk produk atau jasa yang Anda tawarkan.

11. Tutorial

Saat ini, banyak orang mencari apa saja di media sosial, termasuk tutorial. Anda bisa memanfaatkan jenis konten tutorial ini disertai dengan sedikit promosi mengenai produk, jasa, atau brand Anda.

Konten seperti ini tidak hanya bisa digunakan untuk menjelaskan cara melakukan sesuatu yang dibutuhkan oleh audiens, tapi juga mengajarkan mereka bagaimana menggunakan produk yang Anda tawarkan. Ini bisa menumbuhkan kedekatan dengan audiens karena mereka tidak perlu mencari di tempat lain untuk bisa menggunakan produk Anda. Salah satunya adalah majalah ternama, Vogue. Vogue menampilkan video-video tutorial makeup hingga memilih baju ala selebriti ternama. Hal ini bertujuan agar menambah awareness pelanggan baru majalah Vogue melalui Youtube. 

Agar terlihat lebih natural, gunakan teknik soft selling dalam menjelaskan tutorial yang diberikan. Jangan gunakan produk Anda di semua postingan. Cukup sisipkan sesekali jika memang diperlukan dan cocok dengan konten yang sedang dibahas.

12. Behind The Scene

Behind the scene atau proses dibalik layar biasanya dibuat dalam bentuk video. Tapi ada juga yang membuatnya dalam bentuk foto dan ilustrasi. Konten ini menggambarkan proses dibalik pembuatan sesuatu.

Banyak orang yang senang dengan konten seperti ini. Sebab, bisa menjadi pengetahuan baru dan menjawab rasa penasaran mereka terhadap cara membuat produk Anda, misalnya. Jika ingin menggunakan jenis konten ini, Anda bisa melakukannya dengan mengabadikan momen dibalik layar produksi produk yang Anda miliki. Lagi-lagi, brand Adobe sebagai salah satu contoh brand dengan menunjukkan video behind the scenes. Dimana, Adobe menunjukkan video behind the scenes bagaimana para karyawan bekerja dan berkembang bersama Adobe hingga menjadi perusahaan yang besar. 

Itulah beberapa jenis konten media sosial yang bisa Anda gunakan untuk mengembangkan bisnis. Anda bisa mencoba satu persatu, kemudian pilihlah yang paling sesuai dengan bisnis Anda.

BONUS – Rekomendasi tool Untuk Membuat Konten Sosial media

Setelah Anda mengetahui 9 jenis konten sosial media yang bagus untuk dibagikan di sosial media, inilah daftar tool marketing visual favorit:

  1. Canva – Buat Infografis, gambar, dll.
  2. Adobe Spark Post – Buat gambar berkualitas tinggi
  3. Adobe Spark Video – Buat video pendek yang eye-catching
  4. Audacity – Merekam audio untuk podcast
  5. VidLab – Membuat dan mengedit video on the go dengan aplikasi VidLab.
  6. THETA + – Membuat / mengedit foto dan video VR yang sesuai untuk dipasang di sosial media seperti Instagram
  7. Zoom – Host webinar berkualitas tinggi dengan kemampuan untuk broadcast Anda ke Facebook Live atau YouTube.

Kesimpulan

Kami menyarankan untuk mencoba 12 jenis konten sosial media ini.

Tambahkan ke konten sosial media Anda sudah ada, selain gambar, video, dan artikel Anda yang relevan.

Lakukan itu dan Anda pasti akan melihat peningkatan jumlah traffic website, lebih banyak prospek, dan bahkan  lebih banyak follower.

Write A Comment